Para astronom dan pelancong pun tak menyia-nyiakan kesempatan melihat
pemandangan yang langka tersebut. Bahkan, ada yang sampai menyewa kapal
untuk melihat lebih jelas aurora tersebut dari fjord atau danau di
bagian utara Skandinavia.
"Ini sungguh mengagumkan. Saya melihat aurora pertama kali 40 tahun
lalu dan ini adalah yang paling bagus," kata John Mason, astronom dari
Inggris, di dek Kapal MS Midnatsol, di sebuah fjord di utara Norwegia.
Pemandu wisata di Jukkasjarvi, Swedia, Andreas Hermansson, mengatakan,
aurora kali ini merupakan yang terbesar dalam enam tahun
terakhir. Ia
dan rombongan turis menggunakan sebuah bus sukses menikmati cahaya
aurora dengan dominasi hijau yang menari-nari di langit pada Selasa
petang selama sekitar satu jam.
Bahkan, aurora dilaporkan terlihat dari daerah yang lebih jauh ke
selatan, seperti di Irlandia dan Inggris, sebelum partikel-partikel
badai Matahari sampai ke atmosfer. Namun, menurut fisikawan Doug
Biesecker dari Pusat Meteorologi AS, cahaya tersebut mungkin akibat
angin Matahari yang membawa gelombang bermuatan listrik dan bukan
partikel-partikel badai Matahari.
Aurora borealis kali ini disebabkan ledakan Matahari pada bintik
Matahari 1402, Senin (23/1/2012) pukul 10.59 WIB. Ledakan ini merupakan
yang terkuat sejak tahun 2005, masuk dalam kelas M-9 alias sudah
mendekati kelas tertinggi (X-Extreme). Akibat ledakan itu, terlepas
partikel berenergi tinggi dan lontaran massa korona (CME) yang bergerak
dengan kecepatan hingga 2.200 km per detik. Badai Matahari selalu
diwaspadai karena bisa menyebabkan kerusakan pada perangkat satelit dan
alat komunikasi. kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar